Gambar Sampul Bahasa Indonesia · BAB VII PERTANIAN
Bahasa Indonesia · BAB VII PERTANIAN
Demas

24/08/2021 15:28:30

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab VII

~ Pertanian

133

Anda akan berlatih mengajukan saran tentang informasi tidak langsung, membahas ciri-ciri gurindam

dan keterkitannya dengan kehidupan, serta mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer

Mendengarkan

Mendengarkan pembacaan

naskan radio

Mengajukan saran

perbaikan

Berbicara

Membaca gurindam

Membahas ciri dan nilai

Menjelaskan

keterkaitannya dengan

kehidupan

Membaca

Membaca puisi

kontemporer

Mengidentifikasikan tema

dan ciri

PERTANIAN

PERTANIAN

VII

Tujuan Pembelajaran

Peta Konsep

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

134

Pernahkah Anda menyimak informasi yang disiarkan baik melalui tayangan

di televisi ataupun radio? Walaupun jarang sekali Anda lakukan kegiatan tersebut,

yang pasti hal tersebut akan menambah wawasan pengetahuan Anda.

Media radio atau TV lebih bisa Anda maksimalkan karena keberadaannya di tiap-

tiap rumah tidak perlu disangsikan lagi.

Masih ingatkah Anda dengan puisi lama? Pasti terbayang dalam ingatan Anda

tentang bentuknya yang sederhana dan memuat isi yang berisi nasihat, sindiran, dan

sebagainya. Pada pembelajaran ini kita akan membicarakan salah satu puisi lama

yang sangat terkenal.

Lalu, bagaimana dengan puisi kontemporer? Sudah tahukah Anda bahwa

dinamika berpuisi sekarang lebih heboh? Ingatkah Anda dengan puisi-puisi Sutardji

Calzum Bachri? Dia merupakan salah satu penyair puisi tersebut.

Untuk kegiatan selanjutnya akan dibicarakan satu persatu dalam pembelajaran

ini.

A. Mendengarkan Informasi yang

Disampaikan secara Tidak Langsung

Salah satu media tak

langsung yang menyajikan berita

aktual adalah radio. Mendengarkan

radio adalah kegiatan yang

mengasyikkan bilamana dilakukan

dalam keadaan santai.

Radio tidak hanya menyiar-

kan acara hiburan, tetapi juga

informasi dengan fakta yang

aktual. Berikut ini ditampilkan

naskah berita radio dari RRI

Yogyakarta. Salah seorang teman

Anda dapat membacakannya di

depan kelas layaknya pembaca

berita sedangkan teman yang lain

mendengarkan dengan seksama.

PENDAHULUAN

Gambar 7.1 Informasi tentang tanaman kedelai

menarik untuk didengarkan

www.bradygenome.org

Bab VII

~ Pertanian

135

Latihan

14-02-08/06.30/Kps-R16/Kesra

KEDELAI MALABAR AKAN DITANAM DI BTL

Kedelai jenis Malabar yang akan dikembangkan di wilayah Grobokan

Jawa Tengah, akan dijajaki untuk ditanam secara massal di Bantul. // Untuk

tahap awal, pada akhir bulan ini akan di tanam 5 kilogram benih kedelai

Malabar di lahan percontohan seluas seribu meter persegi di desa Ringharjo

Bantul. // Kalau uji coba ini sukses, kemungkinan besar jenis kedelai ini akan

ditanam secara massal. // Kepala Dinas Pertanian Bantul, Edi Suharyanto,

mengemukakan beberapa keunggulan kedelai jenis Malabar ini jika

dibandingkan jenis Willis antara lain: ukuran butiran lebih besar, masa tanam

lebih pendek. // Menurut Edi, besarnya kedelai jenis Malabar hampir seperti

kedelai impor. // Dengan pupuk cair organik, batang tanaman kedelai Malabar

bisa bercabang, sehingga panenannya banyak.// Untuk lahan satu hektar

denganjenis Willis menghasilkan 1,3 ton, sedangkan jenis Malabar bisa

menghasilkan 2,2 ton. // Masa tanam kedelai jenis Malabar hanya 72 hari,

jauh lebih singkat dibanding kedelai jenis Willis yang 90 hingga 100 hari. //

Karena panen lebih cepat, biaya dan tenaga yang dikeluarkan petani bisa

hemat. // Keunggulan lainnya adalah kandungan dari kedelainya juga tinggi

sehingga lebih menguntungkan kalau dibuat tahu dan susu kedelai.////

Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan informasi yang Anda dengarkan!

1.

Sebutkan jenis kedelai yang akan dikembangkan di wilayah Bantul!

2.

Sebagai uji coba, lahan mana yang akan dijadikan daerah percontohan?

3.

Sebutkan beberapa keunggulan kedeli jenis Malabar!

4.

Apa kelemahan kedelai jenis Willis?

5.

Bila kedelai jenis Malabar berhasil, langkah apa yang akan diambil oleh

pihak terkait?

1. Memberikan Saran Terhadap Informasi yang Didengar

Untuk lebih memahami inforamasi yang didengar, hal-hal penting dapat

Anda catat terlebih dahulu. Hal penting yang Anda catat dibedakan menjadi dua

golongan, yaitu fakta dan pendapat. Jika Anda menemukan informasi yang benar-

benar terjadi disebut fakta, sedangkan bila informasi itu berupa pemikiran atau

pendapat tentang informasi tersbut disebut opini.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

136

Untuk memahami perbedaan tersebut, perhatikan informasi berikut ini!

Contoh informasi berupa fakta:

//Berpijak hal tersebut, Departemen Pertanian baru-baru ini

menyerahkan bantuan mesing penggiling dan perontok padi kepada kelompok

tani di desa Timbulharjo, Sewon, Bantul.

contoh informasi yang berupa opini:

//Ketua Gabungan kelompok Tani di Timbulharjo Zaelani

mengungkapkan, dengan mesin penggiling dan perontok padi tersebut,

kehilangan gabah kering bisa ditekan sekitar 500 sampai 800 kilogram

perdelapan ton panen.// Menurutnya, mesin ini sangat menghemat waktu,

tenaga dan ongkos.

(RRI Yogyakarta, 2008)

Memahami perbedaan fakta dan opini dari sebuah informasi yang Anda

dengarkan memang memerlukan energi dan konsentrasi yang lebih dari pada

informasi yang diperoleh dari membaca. Kegiatan mendengarkan, menulis dan

memahami merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Langkah yang perlu dilakukan setelah mendengarkan informasi adalah

mencatat kata penghubung seperti: akan, sebab, karena, segera yang biasanya

menjadi indikasi sebuah pendapat. Namun, untuk ilustrasi di atas sudah sangat

jelas bahwa inforamsi tersebut merupakan pendapat dari seseorang.

Untuk mempemudah pemahaman, Anda dapat mengelompokkannya menjadi

dua kelompok, yaitu fakta dan opini.

Sedangkan dalam menanggapi sebuah informasi/berita hendaknya

diberikan pada seluruh aspek berita, seperti berikut :

a.

kepala berita sering disebut judul berita. Bagian ini menggambarkan isi berita

secara keseluruhan dengan kalimat yang singkat.

b.

teras berita merupakan pokok berita. Biasanya bagian ini disajikan dengan

informasi yang menggunakan rumus jurnalistik 5W+1H (what, where, when,

why, dan how).

c.

tubuh berita berisi penjelasan dari teras berita.

d.

ekor berita merupakan penegasan dari informasi yang disajikan. Disebut

juga kesimpulan.

Tanggapan atau yang bersifat memberikan masukan/saran akan muncul

bila ada hal yang tidak relevan atau tidak didasarkan dengan kenyataan dan

pengetahuan. Namun, tanggapan biasanya bersifat subjektif.

Perhatikan contoh berikut!

Menurut pendapat saya, dengan diadakannya mesin perontok padi akan

mengurangi pendapatan bagi para pekerja (buruh padi) yang biasanya

melakukannya secara manual. Cobalah untuk merevisi ulang kebijaksanaan

tersebut agar tidak mengalahkan pihak-pihak tertentu.

Bab VII

~ Pertanian

137

Tugas Mandiri

Setelah Anda mendengarkan dengan seksama informasi di depan, sediakan

buku latihan Anda untuk mengelompokkan informasi menjadi fakta dan opini.

Setelah itu, berikanlah saran terhadap informasi tersebut!

Untuk tugas di rumah, dengarkanlah informasi yang disiarkan TV Anda

berupa berita yang terangkum di Liputan 6 sore (SCTV)! Catatlah isi beritanya,

pilahkan fakta serta opininya dan berikan saran Anda terhadap informasi tersebut.

Selanjutnya, kumpulkan hasil kerja Anda kepada guru!

B. Membaca Gurindam

Masih ingatkah Anda dengan gurindam? Gurindam adalah salah satu karya

sastra lama. Dalam pembelajaran ini kita akan membicarakan salah satu gurindam,

yaitu gurindam XII. Dikatakan Gurindam XII dikarenakan di dalamnya berisi 12

pasal. Gurindam ini merupakan karya penyair Raja Ali Haji.

Berikut ini ditampilkan beberapa pasal dalam Gurindam XII. Cobalah untuk

membacakannya di depan kelas!

Pasal pertama:

Barang siapa tiada memegang agama

Sekali-kali tidak boleh dibilang nama.

Barang siapa mengenal empat,

Maka ia itulah orang yang ma’rifat.

Barang siapa mengenal Allah,

suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.

Barang siapa mengenal diri

Maka telah mengenal kan Tuhan yang bahri

Barang siapa mengenal dunia

Tahulah ia barang yang terpedaya

Barang siapa mengenal akhirat

Tahulah ia dunia mudarat.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

138

Pasal kedua:

Barang siapa mengenal yang tersebut

Tahulah ia makna takut.

Barang siapa meninggalkan sembahyang

Seperti rumah tiada bertiang.

Barang siapa meninggalkan puasa,

Tidaklah mendapat dua termasa.

Barang siapa meninggalkan zakat,

Tiadalah artinya beroleh zakat.

Barang siapa meninggalkan haji,

Tiadalah ia menyempurnakan janji.

Pasal ketiga:

Apabila terpelihara mata,

Sedikitlah cita-cita.

Apabila terpelihara kuping,

kabar yang jahat tiadalah damping

Apabila terpelihara lidah,

niscaya dapat daripadanya faedah.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,

Daripada segala berat dan ringan

Apabila perut terlalu penuh,

Keluarlah fi’il yang tiada senunuh.

Anggota tengah hendaklah ingat,

Di situlah banyak orang yang hilang semangat.

Hendaklah peliharakan kaki,

Daripada berjalan yang membawa rugi.

(Puisi Lama, 1954)

1. Membahas Ciri dan Nilai dalam Gurindam

Seperti yang telah dipaparkan di depan, bahwa gurindam merupakan salah

satu puisi lama yang tersusun atas dua lirik, bersajak sama. Kedua larik tersebut

merupakan sebuah kalimat majemuk yang hubungannya sebagai anak dan induk

kalimat serta menjalin sebab akibat antarkeduanya.

Bab VII

~ Pertanian

139

Coba Anda perhatikan gurindam dalam salah satu pasal berikut!

Dengan Bapa jangan durhaka,

supaya Alloh tidak murka

Berdasarkan rangkaian larik di atas, dapat Anda lihat secara eksplisit

makna yang ditimbulkan tanpa memberikan pilihan kata-kata yang mengandung

simbol yang perlu diinterpretasikan terlebih dulu. Namun, tidak menutup

kemungkinan di dalamnya memerlukan interpretasi seperti larik berikut!

Apabila orang yang banyak tidur,

sia-sia sahajalah umur.

Lalu, apa yang Anda peroleh dari pemaknaan atas larik tersebut? Larik

ini mengajarkan agar kita semua tidak menyia-nyiakan waktu yang ada, gunakan

untuk bekerja, belajar atau hal-hal positif daripada sekedar tidur.

Bila Anda banyak membaca gurindam atau puisi lama lainnya, sangat

banyak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dari mulai nasihat, petuah,

sindiran, hiburan dan sebagainya. Nilai-nilai ini sangatlah bermanfaat bagi

kehidupan Anda, terutama sebagai generasi muda yang masih banyak

membutuhkan nasihat yang bijak agar tidak salah dalam melangkah.

2. Mengaitkan Gurindam dengan Kehidupan

Adanya keterkaitan antara gurindam dengan kehidupan sehari-hari

sangatlah wajar, karena gurindam merupakan puisi/karya sastra yang mengambil

tema dari kehidupan sehari-hari. Dapat Anda lihat dalam salah satu pasal berikut

ini!

Apabila terpelihara lidah,

niscaya dapat dari padanya faedah.

Apabila banyak berkata-kata,

di situlah jalan masuk dusta.

Bila Anda memahami makna yang terkandung di dalamnya, maka nasihat-

nasihat di atas sangatlah relevan bila diterapkan dalam kehidupan Anda. Mengapa

tidak?

Banyak dalam kehidupan baik dalam bermasyarakat maupun bernegara,

bagi orang yang tidak bisa menjaga lisannya akan menjadi bumerang baginya,

hal itu tidak memberikan faedah. Banyak berkata pun akan menimbulkan

kepalsuan bila tidak dilaksanakan dengan sebenar-benarnya. Mungkin benar

bila Anda menempatkan pada porsinya bahwa “sedikit bicara banyak berkarya.”

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

140

Tugas Mandiri

Memahami karya sastra lama adalah juga pengetahuan yang harus dimiliki

siswa. Bagaimanakah dengan gurindam? Tentunya Anda mampu untuk

memahaminya. Sebagai wujud kemampuan Anda cobalah untuk mencari buku

yang di dalamnya berisikan gurindam. Catatlah, lalu temukan ciri dan nilai yang

terdapat di dalamnya. Berikanlah ulasan mengenai keterkaitannya dengan

kehidupan Anda. Kumpulkanlah tugas tersebut kepada guru Anda untuk

mendapatkan penilaian!

C. Membaca Puisi Kontemporer

Pernahkah Anda membaca puisi kontemporer? Mengapa disebut demikian?

Puisi kontemporer adalah puisi modern yang bentuknya tidak mengikuti aturan-

aturan seperti puisi pada umumnya. Puisi ini sangat bebas sesuai selera penyairnya.

Sutardji Calzoum Bachri dipandang sebagai pembaharu dunia puisi Indonesia. Bila

dalam puisi sebelumnya (Chairil Anwar) sangat menempatkan makna dan isi puisi

menjadi hal terpenting, tidak dengan Sutardji, ia ingin menempatkan bentuk puisi

(fisiknya). Ia ingin menempatkan puisi yang sama dengan mantra, dengan adanya

pengulangan kata, frasa, dan bunyi. Di samping itu, ia juga mengutamakan bentuk

fisik berupa tulisan-tulisan yang mengandung maksud tertentu.

Perhatikanlah karyanya berikut ini! Anda dapat membacanya dengan seksama

dan mencoba mereka-reka makna yang terkandung di dalamnya.

Amuk

Ngiau! Kucing dalam darah dia menderas

Lewat dia mengalir ngilu ngiau dia ber

Gegas lewat dalam aortaku dalam rimba

Darahku dia besar dia bukan hariamau bu

Kan singa bukan hiena bukan leopar dia

Macam kucing bukan kucing tapi kucing

Ngiau dia lapar dia menambah rimba af

Rikaku dengan cakarnya dengan amuknya

Dia meraung dia mengerang jangan beri

Daging dia tak mau daging jesus jangan

Beri roti dia tak mau roti ngiau.

Bab VII

~ Pertanian

141

Puisi lain karyanya seperti berikut ini.

Tragedi Winka dan Sihka

Kawin

Kawin

Kawin

Kawin

Kawin

Ka

Win

Ka

win

Ka

Win

ka

win

Ka

Winka

Winka

Winka

Sihka

Sihka

Sihka

Sih

ka

Sih

Ka

Sih

Ka

Sih

Ka

sih

ka

sih

sih

sih

sih

sih

sih

ka

Ku

(Teori dan Apresiasi Puisi, 1987:18-19)

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

142

Latihan

Membicarakan puisi kontemporer akan memberikan nuansa baru Anda tentang

puisi. Mengasyikkan bila melihat bentuk yang tidak beraturan. Dalam latihan ini,

cobalah Anda menjawab pertanyaan berikut! (Anda dapat mendiskusikannya

dengan teman semeja).

1.

Apa yang dimaksud amuk pada puisi “Amuk”?

2.

Makna apa yang tersirat dalam puisi Amuk?

3.

Puisi kedua diberi judul Tragedi..., apakah isinya tentang sebuah tragedi?

Jelaskan!

4.

Apa yang dimaksud winka dan sihka?

5.

Mengapa bentuk yang ditampilkan zig-zag? Jelaskan!

1. Mengidentifikasi Tema dan Ciri-ciri Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer digolongkan ke dalam periode 70-an. Berikut ini tema

yang dikemukakan dalam dekade ini. Coba Anda pahami!

a.

tema protes yang ditujukan kepada kepincangan sosial dan dampak negatif

dari industrialisasi

b.

tema humanisme yang mengemukakan kesadaran bahwa manusia adalah

subjek pembangunan dan bukan objek pembangunan.

c.

tema yang mengungkapkan kehidupan batin yang religius dan cenderung

kepada mistik

d.

tema yang dilukiskan melalui alegor dan parabel

e.

tema tentang perjuangan menegakkan hak-hak azasi manusia berupa

perjuangan untuk kebebasan, persamaan hak, pemerataan, dan bebas dari

cengkeraman dari teknologi modern.

f.

tema kritik sosial terhadap tindakan sewenang-wenang dari mereka yang

menyelewengkan kekuasaan dan jabatan.

Ciri-ciri puisi dekade ini, Anda perhatikan sebagai berikut!

a.

puisi bergaya mantra dengan sarana kepuitisan berupa pengulangan kata,

frasa, atau kalimat.

b.

gaya bahasa paralelisme dikombinasi dengan gaya bahasa hiperbola dan

enumerasi dipergunakan penyair untuk memperoleh efek pengucapan

maksimal.

c.

tipografi puisi dieksploitasi secara sugestif dan kata-kata nonsens

dipergunakan dan diberi makna baru.

d.

kata-kata dari bahasa daerah banyak dipergunakan untuk memberi efek

kedaerahan dan efek ekspresif.

e.

asosiasi bunyi banyak digunakan untuk memeroleh makna baru

f.

banyak digunakan gaya penulisan prosais

g.

banyak menggunakan kata-kata tabu

h.

banyak ditulis puisi lugu untuk mengungkapkan gagasan secara polos.

Bab VII

~ Pertanian

143

Tugas Mandiri

Sangat banyak penyair yang termasuk dalam dekade ini seperti Linus

Suryadi, Leon Agusta, Hamid Jabar, Eka Budijanta, F. Rahardi, Emha Ainun

Najib, dan lain sebagainya.

Coba Anda baca dan bandingkan puisi berikut dengan puisi Sutardji! Dilihat

dari tipografi, pemaknaan, gaya bahasa yang digunakan.

Sajak Transmigran I

(F.Rahardi)

paijan dan tukimin

dan waginem

dan 20 orang anaknya dan adiknya

dan pamannya

dan ayahnya

dan bantalnya yang coklat

dan bininya yang bunting

dan piringnya

dan batuk-batuknya

dan sandal jepitnya

dan menantunya juga

dan kemenyannya

dan seluruh tetekbengeknya

ditumpuk di pantat bis

dijejal di perut kapal

lalu diserakkan

di belantara Sumatera

(1983)

(Teori dan Apresiasi Puisi, 1987: 319)

Berdasarkan puisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa puisi tersebut

menggunakan bahasa yang lancar dan idiom-idiom baru yang tidak mengenal

bahasa yang tabu. Di samping menunjukkan kelancaran bahasa, juga kecerdasan.

Berdasarkan pemaparan di atas, berlatihlah mengidentifikasi ciri dan tema

puisi karya Sutardji C.B atau penyair lainnya yang termasuk ke dalam dekade

70-an. Tulisalah puisi tersebut dalam buku latihan Anda beserta analisisnya.

Selanjutnya mintalah penilaian kepada guru atas kerja Anda!

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

144

Refleksi

Rangkuman

1.

Memberikan saran perbaikan terhadap informasi dari radio/tv hendaknya

secara urut dari kepala, teras, tubuh, ekor berita/informasi. Walaupun saran

selalu besifat subjektif hendaknya didasarkan pada pengetahuan dan

wawasan yang dimiliki.

2.

Ciri-ciri gurindam adalah terdiri dari dua larik, ada hubungan sebab akibat

antar keduanya dan isinya memuat nasihat, petuah, sindiran.

3.

Adanya keterkaitan makna dengan kehidupan karena gurindam merupakan

hasil karya penyair yang mengambil tema dari berbagai tingkah laku dalam

kehidupan.

4.

Tema puisi kontemporer adalah tema protes, humanisme, religius, kritik

sosial, hak azasi manusia, sedangkan ciri-ciri puisi kontemporer adalah

bergaya mantra, bergaya bahasa paralelisme, pengeksploitasian tipografi,

banyak menggunakan asosiasi bunyi, imajisme, kata-kata tabu, kata-kata

polos/lugu.

1.

Sikap yang harus dihindari dalam memberikan saran terhadap informasi

secara tidak langsung adalah mengedepankan subjektifitas tanpa wawasan

keilmuan yang memadahi. Memberikan saran adalah hak setiap orang

asalkan menggunakan akal sehat dan penalaran keilmuan.

2.

Membicarakan gurindam tidaklah terpaku hanya dengan Gurindam XII

namun, Anda dapat melihat dan membuka buku tentang karya sastra lama,

agar khasanah kesastran Anda menjadi luas dan Anda dapat mengulas

gurindam-gurindam yang lain.

3.

Dalam membaca puisi kontemporer, pilihlah puisi yang memberikan satu

wawasan keilmuan dan efek yang baik dalam diri Anda, karena ada puisi

kontemporer yang menggunakan kata-kata tabu yang memang tabu untuk

diucapkan.

Bab VII

~ Pertanian

145

1.

Dalam dunia jurnalistik, penyusunan naskah berita didasarkan pada piramida

terbalik atau rumus... .

a.

5W + 1H

b.

5H + 1W

c. H + W

d.

3 W + H

e.

2W + 5H

2.

Memberikan saran terhadap informasi yang disampaikan secara tidak langsung,

hendaknya memperhatikan hal-hal berikut,

kecuali

... .

a.

bahasa yang digunakan komunikatif (lisan)

b.

tulisan yang disampaikan singkat, jelas, dan tepat sasaran

c.

saran diberikan secara urut dari kepala sampai ekor informasi

d.

tidak perlu memperhatikan objektivitas berita

e.

walaupun mengedepankan subjektivitas harus diimbangi pengetahuan yang

memadahi

3.

Berikut ini pernyataan yang berupa saran terhadap informasi yang disiarkan

melalui televisi yaitu... .

a.

acara yang ditayangkan memberi manfaat bagi pemirsa

b.

sebaiknya tayangan tersebut disesuaikan dengan jam menonton anak-anak

pada umumnya

c.

berita yang disiarkan mengerikan sekali

d.

sungguh luar biasa peristiwa itu

e.

informasi itu harus diulangi karena saya belum menyaksikannya

4.

Gendang gendut tali kecapi

Kenyang perut senanglah hati

Gurindam di atas berisikan... .

a .

sindiran

b.

nasihat

c .

kritikan

d.

kecaman

e.

ancaman

5.

Pernyataan berikut adalah benar bila dikaitkan dengan gurindam,

kecuali

... .

a.

terdiri dari dua larik

b.

larik pertama dengan kedua menunjukkan hubungan sebab-akibat

c.

termasuk kalimat majemuk

d.

gurindam XII memiliki 12 larik

e.

gurindam XII merupakan karya Raja Ali Haji

Evaluasi

Setelah mempelajari materi bab ini, Anda dapat mengukur kemampuan

Anda dengan mengerjakan soal-soal evaluasi berikut ini.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII IPA-IPS

146

6.

Berikut ini yang bukan ciri-ciri gurindam adalah... .

a.

terdiri dari dua baris

b.

bersajak sama a-a

c.

larik pertama merupakan anak kalimat sedangkan larik kedua adalah induk

kalimat

d.

berisi nasihat/petuah

e.

berisi ucapan yang bernilai kebenaran/amsal

7.

Penyair di bawah ini termasuk ke dalam dekade 70-an,

kecuali

... .

a.

F. Rahardi

b.

W.S Rendra

c.

Linus Suryadi

d.

Sutardji Calzoum Bachri

e.

Emha Ainun Najib

8.

“Tragedi Winka dan Sihka” merupakan judul puisi kontemporer yang mengisahkan

tentang... .

a.

perkawinan yang diwarnai kasih

b.

kekasih yang datang dalam perkawinan

c.

perkawainan yang banyak diwarnai tragedi

d.

perkawinan yang diakhiri perceraian

e.

perkawinan yang tidak diwarnai kasih

9.

Berikut ini yang bukan ciri-ciri puisi kontemporer adalah... .

a.

bergaya mantra

b.

menggunakan kata-kata tabu

c.

menonjolkan tipografi

d.

terikat oleh aturan penulisan

e.

bergaya bahasa paralelisme dikombinasi dengan hiperbola

10.

Tema yang dapat diangkat ke dalam penulisan puisi kontemporer adalah berikut

ini,

kecuali

... .

a.

kritik sosial

b.

hal-hal religius

c.

humanisme

d.

percintaan

e.

hak azasi manusia